CILEGON – Penempatan pejabat yang tidak sesuai dengan kompetensinya, ternyata menjadi salah satu masalah di Pemkot Cilegon. Karenanya, Walikota dan Wakil Walikota Cilgeon yang baru perlu melakukan demosi.
Penempatan yang tidak sejalan dengan prinsip the right man on the right place membuat laju organisasi pemerintahan tidak berjalan sesuai dengan harapan.
Hal itu diungkapkan sumber bantentimes.id di internal Pemkot Cilegon. Pejabat Eselon II itu mengungkapkan, banyak pejabat yang ditempatkan tidak sesuai dengan kompetensinya.
Namun ia enggan menyebutkan pejabat mana yang menurutnya tidak sesuai kompetensi itu. “Nanti juga akan ketahuan sendiri. Yang ingin saya tegaskan adalah penempatan pejabat itu tidak sesuai,” tutur sumber yang wanti-wanti tidak disebutkan namanya itu.
Pejabat lainnya yang juga Pejabat Eselon II menambahkan, kerancuan penempatan pejabat dan pengangkatan yang tidak sesuai dengan ketentuan juga menjadi masalah.
Baca Juga: Nasib Rully Kusumawardhani di Tangan Kemenpan-RB dan BKN
Ia bahkan menilai perlu dikaji ulang dan dilakukan demosi bagi pejabat yang belum waktunya tetapi naik jabatan karena Faktor X. Sayangnya ia tidak mau mengungkap apa Faktor X dimaksud.
“Langkah demosi perlu dilakukan, agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik,” kata pejabat eselon II tersebut.
Untuk diketahui, istilah demosi berarti pemindahan jabatan ke jabatan yang lebih rendah. Hal itu dilakukan bisa berupa sanksi atau karena ada kekeliruan pengangkatan.
Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan berbagai pihak kerap menyuarakan adanya dugaan pengangkatan pejabat di Pemkot Cilegon yang tidak melalui proses Baperjakat yang utuh.
Baca Juga: Kasus Tom Lembong Bau Amis Politik DPR Cecar Jaksa Agung
Salah satu pegawai berinisial AS mengatakan, ada beberapa kasus dimana pengangkatan seseorang di Pemkot Cilegon tidak melalui proses yang benar.
“Staf kelurahan dalam 1 tahun naik jabatan, jadi Kasubag lalu naik lagi jadi Kepala UPT. Kalau bisa bekerja sih gak masalah,” ujar AS.
Dia berharap dengan terpilihnya Walikota dan Wakil Walikota Cilegon yang baru Robinsar dan Fajar Hadi Prabowo, ada evaluasi dan perbaikan dalam pengelolaan pemerintahan.
“Saya sih berharap semoga Pak Walikota dan Pak Wakil yang baru bisa membenahi ini semua. Penempatan pejabat harus sesuai kemampuan bukan karena alasan lain,” pungkasnya.(*)