JAKARTA – Julid, istilah yang sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari, merujuk pada tindakan mengomentari atau mengkritik orang lain, biasanya dengan nada negatif.
Julid ada kaitannya dengan masalah psikologi. Artinya ada yang tidak beres dalam hati Anda jika masih suka menjelekkan orang lain.
Namun, mengapa banyak orang suka melakukan hal ini? Dalam artikel ini, kita akan menggali beberapa penyebab psikologis dan sosial di balik perilaku ini.
Rasa Tidak Puas dan Ketidakamanan
Seringkali, orang yang suka julid sebenarnya mencerminkan ketidakpuasan mereka terhadap diri sendiri. Rasa tidak aman dan rendah diri bisa mendorong individu untuk mengekspresikan pikiran negatif tentang orang lain.
Dengan menjatuhkan orang lain, mereka merasa sedikit lebih baik tentang diri mereka. Ini adalah mekanisme pertahanan yang diadopsi oleh banyak orang untuk mengatasi perasaan mereka sendiri.
Baca Juga: Survei Charta Politika Robinsar-Fajar Paling Diminati Millenial dan Gen Z
Pengaruh Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial juga berperan penting dalam kebiasaan julid ini. Dalam culture di mana kritik adalah norma, individu cenderung mengikuti jejak tersebut.
Media sosial, yang sering kali memperkuat perilaku julid, juga menjadi arena di mana orang merasa lebih bebas untuk memberikan komentar negatif tanpa konsekuensi langsung. Hal ini mendorong lebih banyak interaksi negatif, menciptakan siklus yang sulit untuk diputus.
Secara keseluruhan, sikap julid bukanlah hanya sekedar hobi, tetapi mencerminkan lapisan kompleks dari psikologi manusia dan dinamika sosial.
Baca Juga: Tips Mendapatkan Uang di Media Sosial
Memahami alasan di balik perilaku ini adalah langkah pertama untuk membangun interaksi yang lebih positif dalam masyarakat kita.
Lalu, apakah Anda termasuk orang yang suka julid ke orang lain? Segeralah berubah, karena julid secara prinsip adalah bentuk ketidakpercayaan diri.(*)