SERANG – Mantan Menkominfo yang saat ini duduk sebagai Menter Koperasi, Budi Arie masih menjadi pembicaraan di flatform media sosial X. Pendek kata, Budi Arie makin tersudut.
Budi Arie yang juga merupakan Ketum ProJo (relawan Jokowi, red) terus diperbincangkan di media sosial X karena diduga terlibat kasus judi online.
Menteri Komunikasi dan Digital atau Menkomdigi (dulu Kominfo, red) Meutya Hafid saat Rapat dengan Komisi I DPR RI mengungkapkan bahwa situasi di kementerian yang dia pimpin saat ini mencekam.
“Ini pil pahit, di dalam (Kemendigi) itu juga suasananya mencekam pasti Pak. Karena kemarin juga kita tahu bahwa pihak kepolisian datang jumlahnya cukup banyak. 40 sampai 50 orang,” ungkap Meutya Hafid di depan Anggota Komisi I DPR RI.
Baca Juga: Netizen Desak Polri Periksa Eks Menkominfo Budi Arie
Meski demikian, Meutya Hafid menegaskan bahwa Kemkomdigi akan terbuka guna menuntaskan kasus judi onlie yang melibatkan pegawai Kemendigi itu.
“Terbuka kepada seluruh upaya penyidikan. Berapa kali pun kepolisian harus datang, seberapa lama pun mereka harus datang dan meneliti di kantor kami, sebagai bentuk pertanggungjawaban kami, kami membuka pintu selebar-lebarnya,” kata Meutya Hafid.
Meutya Hafid menambahkan, pihaknya sudah mengeluarkan intruksi ke dalam (Kemendigi) untuk memberikan dukungannya kepada aparat hukum agar kasus judi onlie itu terang benderang.
“Kami juga sudah menonaktifkan 11 nama yang memang sudah terverifikasi. Sekali lagi ini pil pahit, tapi kita harus lakukan dalam bentuk ketegasan,” pungkasnya.
Baca Juga: Setelah Kader Posyandu, Giliran Relawan Damkar Deklarasi Dukung Robinsar-Fajar
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengaku tidak kaget jika ada oknum ASN yang terlibat dalam kasus judi online.
Dia mengaku sudah sejak lama menduga adanya keterlibatan ASN, namun tidak mendapatkan perhatian dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) saat itu, Budi Arie.
“Saat saya sudah mengidentifikasi. Rasanya tidak mungkin kalau tidak ada ASN atau pegawai Menkominfo yang terlibat, tapi saat itu tidak mendapatkan perhatian Menteri Budi Arie,” kata TB Hasanuddin, Selasa 5 November 2024.(*)